Tetapi dan Namun
Perbedaan Penggunaan Kata Tetapi dan Namun
oleh: Andi Dwi Handoko |
(Baca juga: Sekedar atau Sekadar, manakah yang benar?)
Fungsi Namun dan Tetapi
Manakah kalimat yang benar? Pada dasarnya, kata “tetapi” dan “namun” mempunyai fungsi yang sama, yakni sebagai kata hubung yang menyatakan pertentangan. Perbedaannya terletak pada fungsi secara gramatikal. Kata “tetapi” digunakan untuk menyatakan hubungan pertentangan intrakalimat atau di dalam kalimat. Sementara itu, kata “namun” digunakan untuk menyatakan hubungan pertentangan antarkalimat. Oleh karena itu, penggunaan kata “namun” harus di awal kalimat dan tidak boleh berada di tengah kalimat. Sebaliknya, penggunaan kata “tetapi” tidak boleh berada di awal kalimat dan harus berada di tengah kalimat atau di antara klausa. (Baca juga: Surat Alfatihah atau Surah Alfatihah)
Contoh Penulisan Namun dan Tetapi
Jadi, penulisan yang benar adalah “Jusuf Kalla siap menjadi calon presiden dalam Pemilu 2014, tetapi belum mendapat dukungan dari partai”. Kalimat kedua juga dapat dibenarkan, tetapi harus dijadikan menjadi dua kalimat, yakni “Jusuf Kalla siap menjadi calon presiden dalam Pemilu 2014. Namun, Jusuf Kalla belum mendapat dukungan dari partai”. (Baca juga: Magrib atau Maghrib, Mana yang Benar?)
Perbedaan penggunaan kata “tetapi” dan “namun” tidak akan begitu terlihat dalam percakapan. Namun, di dalam bahasa tulis, kesalahan penggunaan kata-kata tersebut akan terlihat sangat mencolok. Dengan memahami perbedaan ini, diharapkan masyarakat dapat menggunakan kata “tetapi” dan “namun” secara tepat, terutama ketika menerapkannya di dalam dunia tulis-menulis.
Artikel ini pernah dimuat di Solopos, Kamis, 14 Juni 2012
0 Response to "Tetapi dan Namun"
Post a Comment