Cerita Lucu Alat Sekolah
Alat Sekolah
oleh: Andi Dwi HandokoIni kisah yang sepele tapi ngguyokke. Ingin tahu? Tanya saja pada Jon Koplo, pria ndesa asal Wonogiri yang bekerja di sebuah instansi swasta di Kota Solo ini.
Di tempat kerja inilah ternyata Jon Koplo menemukan jodohnya Lady Cempluk. Awalnya, Koplo dan Cempluk adalah rekan kerja. Namun karena witing tresna jalaran saka kulina, akhirnya mereka pacaran dan memutuskan untuk menikah. Ijab kabul dan resepsi pernikahan dilangsungkan beberapa waktu lalu di rumah Cempluk di Solo.
Saat pelaksanaan akad nikah, tamu dari pihak pengantin pria dan wanita sudah berkumpul. Penghulu Tom Gembus pun sudah datang dan ijab kabul dimulai sesuai rencana, yakni pukul 10.00 WIB.
Nah, saat-saat penting seperti inilah yang membuat Koplo kemringet karena jadi pusat perhatian para hadirin. Perasaannya campur aduk antara senang, haru, dan malu.
Koplo tambah tegang ketika Pak Penghulu memulai ijab kabul dalam suasana yang hening dan khidmat.
“Saya nikah dan kawinkan engkau, Jon Koplo dengan Lady Cempluk, dengan maskawin seperangkat alat salat dan uang sebesar satu juta rupiah dibayar tunai,” suara Pak Gembus menggelegar melalui sound system.
Seperti saat latihan pengucapan ijab kabul, tidak jeda lama, Koplo pun menjawab, “Saya terima nikah dan kawinnya Lady Cempluk dengan maskawin seperangkat alat sekolah…”
“Gerrr…” Semua tamu undangan beserta sinoman spontan tertawa ngakak mendengar jawaban Koplo yang spontan itu. Lucunya, entah karena grogi atau memang pikirannya blank, Koplo harus mengulangi ijab kabulnya hingga beberapa kali sampai kata “alat sekolah” diganti ucapan “alat salat”.
Dimuat Solopos, 25 April 2012
0 Response to "Cerita Lucu Alat Sekolah"
Post a Comment